Nama : Irvan Budi Setiaji
NPM : 23210635
Kelas : 4EB18
Nama : Irvan Budi Setiaji
NPM : 23210635
Kelas : 4EB18
1.Apa yang dimaksud
etika? Etika (“ Yunani Kuno:
"ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah
sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai
atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
2.
Bagaimana tahap perkembangan moral, karatristik individu,dan variabel
struktural mempengaruhi keputusan manajer untuk berprilaku etis dan tidak etis?
Moral adalah
suatu kepekaan dalam pikiran, perasaan, dan tindakan dibandingkan dengan
tindakan-tindakan lain yang tidak hanya berupa kepekaan terhadap
prinsip-prinsip dan aturan-aturan. Perkembangan moral adalah perkembangan yang
berkaitan dengan aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan
oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain. Tahapan perkembangan moral
adalah ukuran dari tinggi rendahnya moral seseorang berdasarkan perkembangan
penalaran moralnya seperti yang diungkapkan oleh Lawrence
Kohlberg. Teori
ini berpandangan bahwa penalaran moral, yang merupakan dasar dari perilaku etis.
a.
Karakteristik individu
Dua variabel
keperibadian, juga telah ditemukan untuk mempengaruhi tindakan individu menurut
keyakinannya tentang apa yang benar atau salah, yaitu :
1. Kekuatan Ego (ego strength)
Yaitu ukuran kepribadian tentang kekuatan keyakinan
seseorang. Orang yang tinggi skor kekuatan egonya cenderung melawan dorongan
seketika (implus) untuk bertindak tidak etis dan sebaliknya cenderung mengikuti
keyakinan mereka. artinya, individu-individu yang kekuatan egonya tinggi lebih
cenderung melakukan apa yang mereka anggap benar. Kita mengharapkan para
karyawan dengan kekuatan ego yang tinggi akan menunjukkan lebih konsisten
pertimbang-an moral dan tindakan moralnya daripada karyawan yang rendah
kekuatan egonya.
2. Tempat Kendali (locus of control)
Yaitu sifat kepribadian yang mengukur derajat sampai
seberapa orang yakin bahwa mereka mampu mengendalikan nasib merekasendiri.
Orang yang memiliki tempat kendali internal yakin bahwa mereka mampu
mengendalikan nasib mereka sendiri; sementara orang yang memiliki tempat
kendali eksternal yakin bahwa apa yang menimpa mereka dalam hidup ini
disebabkan oleh keberuntungan atau kebetulan.
b. Variabel-variabel struktural
Desain struktural organisasi menolong membentuk
perilaku etis para pekerjanya. Beberapa struktur memberikan bimbingan yang
kuat, sementara struktur lainnya hanya menciptakan ketidakjelasan dan
terus-menerus mengingatkan para karyawan tentang apa yang etis lebih cenderung
mendorong perilaku etis.
Mekanisme
organisasi lainnya yang mempengaruhi etika meliputi sistem penilaian kinerja
dan prosedur pemberian imbalan. Beberapa sistem penilaian kinerja organisasi
berfokus khusus pada hasil. Lainnya mengevaluasi maksud sama seperti hasil.
Ketika karyawan dievaluasi hanya pada hasilnya, mereka mungkin tertekan untuk
melakukan apapun yang diperlukan untuk terlihat baik pada variabel hasil itu.
Riset baru-baru ini menyarankan bahwa “kesuksesan dapat berlaku sebagai
pemakluman atas perilaku yang tidak etis”. Bahayanya adalah jika manajer
mengambil pandangan yang lebih lunak dari perilaku tak etis untuk karyawan yang
sukses, karyawan lain akan meniru perilaku mereka sesuai dengan apa yang mereka
lihat. Sangat terkait dengan sistem penilaian adalah cara pemberian suatu
pengahargaan.
Sumber : http://www.abyfarhan.com/2012/01/perkembangan-moral.html#ixzz2g78BwOqr
http://indah-indahdwi.blogspot.com/2013/09/tugas-1-etika-profesi-akuntansi_27.html
3. Apa kode etik itu dan bagaimana
meningkatkan keefektifannya? kode etik merupakan suatu tatanan etika yang telah
disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk
dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak
berat, maka masuk dalam kategori norma hukum. Kode Etik juga dapat diartikan
sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai
pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa
sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi
perbuatan yang tidak profesional.
4 .Bagaimana manajer
mengambil keputusan yang etis? Pengambilan keputusan semata-mata bukan karena
kepentingan pribadi dari seorang si pengambil keputusannnya. Beberapa hal
kriteria dalam pengambilan keputusan yang etis diantaranya adalah
1)
Pendekatan bermanfaat (utilitarian approach), yang dudukung oleh filsafat abad
kesembilan belas ,pendekatan bermanfaat itu sendiri adalah konsep tentang etika
bahwa prilaku moral menghasilkan kebaikan terbesar bagi jumlah terbesar.
2) Pendekatan
individualisme adalah konsep tentang etika bahwa suatu tindakan dianggap pantas
ketika tindakan tersebut mengusung kepentingan terbaik jangka panjang seorang
indivudu.
3)
Konsep tentang etika bahwa keputusan yang dengan sangat baik menjaga hak-hak
yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
· hak
persetujuan bebas. Individu akan diperlakukan hanya jika individu tersebut secara
sadar dan tidak terpaksa setuju untuk diperlakukan.
· hak
atas privasi. Individu dapat memilih untuk melakukan apa yang ia inginkan di
luar pekerjaanya.
· hak
kebebasan hati nurani. Individu dapat menahan diri dari memberikan perintah
yang melanggar moral dan norma agamanya.
· hak
untuk bebas berpendapat. Individu dapat secara benar mengkritik etika atau
legalitas tindakan yang dilakukan orang lain.
· hak
atas proses hak. Individu berhak untuk berbicara tanpa berat sebelah dan berhak
atas perlakuan yang adil.
· hak
atas hidup dan keamanan. Individu berhak untuk hidup tanpa bahaya dan ancaman
terhadap kesehatan dan keamananya.
Sumber :http://halamanbelakank.blogspot.com/2013/04/etika-dalam-pengambilan-keputusan.html
5.Jelaskan
faktor-faktor yang menentukan intensitas etika dan dari keputusan?
a. Besarnya
akibat adalah jumlah kerugian atau keuntungan yang dihasilkan dari suatu
keputusan etika. Makin banyak orang yang dirugikan atau semakin besar kerugian
yang diderita oleh orang-orang itu, maka semakin besar akibatnya.
b.
Kesepakatan social adalah kesepakatan apakah suatu perilaku itu baik atau
buruk. Sebagai contoh, selain dari tindakan mempertahankan diri, banyak orang
belum sepakat apakah membunuh adalah salah. Namun, banyak orang belum sepakat
terhadap aborsi atau hukuman mati.
c. Kemungkinan akibat adalah
kesempatan dimana sesuatu akan terjadi dan kerugian bagi orang lain. Misalnya,
kamungkinan akibat adalah rokok. Kita tahu bahwa merokok akan meningkatkan
kemungkinan terjadinya serangan jantung, penyakit kanker, paru-paru, impotensi,
dan gangguan pada janin.
d. Kesiapan sementara adalah waktu diantara
tindakan dengan akibat yang ditimbulkannya. Kesiapan sementara lebih kuat
apabilamanajer harus memberhentikan karyawan minggu depan dibandingkan dengan
tiga bulan kedepan.
e. Kedekatan akibat adalah jarak
social, kejiwaan, budaya, atau fisik dari pengambil keputusan dengan mereka
yang terkena dampak dari keputusannya.
f. Konsentrasi
akibat adalah seberapa besar suatu tindakan mempengaruhi rata-rata orang.
Sumber : http://nusando.blogspot.com/2009/01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar