Universitas Gunadarma
Pengertian Penulisan ilmiah
Penulisan ilmiah adalah suatu tulisan
yang membahas suatu masalah. Penulisan ilmiah juga merupakan uraian atau
laporan tentang kegiatan, temuan atau informasi yang berasal dari data
primer dan / atau sekunder, serta disajikan untuk tujuan dan sasaran
tertentu. Informasi yang berasal dari data primer yaitu didapatkan dan
dikumpulkan langsung dan belum diolah dari sumbernya seperti tes,
kuisioner, wawancara, pengamatan / observasi. Informasi tersebut dapat
juga berasal dari data sekunder yaitu telah dikumpulkan dan diolah oleh
orang lain, seperti melalui dokumen (laporan), hasil penalitian, jurnal,
majalah maupun buku. Penyusunan penulisan dimaksudkan untuk menyebarkan
hasil tulisan dengan tujuan tertentu yang khusus, sehingga dapat
dimanfaatkan oleh orang lain yang tidak terlibat dalam kegiatan
penulisan tersebut. Sasaran penulisan yang dimaksud adalah untuk
masyarakat tertentu seperti ilmuwan, masyarakat luas baik perorangan
maupun kelompok dan pemerintah atau lembaga tertentu.
Tujuan
Penulisan Ilmiah adalah memberikan pemahaman agar dapat berpikir secara
logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta
dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.
1.Relevan dengan situasi dan kondisi yang ada.
2.Mempunyai pokok permasalahan yang jelas.
3.Masalah dibatasi, sesempit mungkin.
Suatu penulisan dikatakan ilmiah, karena penulisan tersebut adalah sistematik, generalisasi, eksplanasi, maupun terkontrol.
1.penulisan
ilmiah adalah sistematik, karena harus mengikuti prosedur dan langkah
tertentu seperti : mengidentifikasi masalah, menghubungkan masalah
dengan teori tertentu, merumuskan kerangka teoritis / konsepsional,
merumuskan hipotesis, menyusun rancangan studi, menentukan
pengukurannya, mengumpulkan data, menganalisis dan menginterpretasi
data, serta membuat kesimpulan.
2.penulisan ilmiah adalah generalisasi, karena dapat dirumuskan atau diambil suatu kesimpulan umum.
3.penulisan ilmiah adalah eksplanasi, karena menjelaskan suatu keadaan atau fenomena tertentu.
4.penulisan
ilmiah terkontrol, karena pada setiap langkahnya terencana dengan baik,
mempunyai standar tertentu, dan kesimpulan disusun berdasarkan hasil
analisis data. Penulisan ilmiah berupaya mengungkapkan secara jelas dan
tepat mengenai masalah yang dikaji, kerangka pemikiran untuk mendekati
pemecahan masalah, serta pembahasan hasil maupun implikasinya. Karena
itu, penulisan ilmiah harus disusun secara logis dan terperinci berupa
uraian toeritis maupun uraian empirik.
Jenis-jenis Penulisan Ilmiah
Jenis-jenis penulisan ilmiah yang utama ialah esei ilmiah, kertas kerja, laporan kajian, tesis dan disertasi.
•Esei
ilmiah merujuk karangan ilmiah yang pendek tentang topik atau
permasalahan berdasarkan data yang diperolehi melalui rujukan
perpustakaan dan / atau kerja lapangan. Penghuraiannya bersifat
rasional-empiris dan objektif.
•Kertas kerja ialah penulisan ilmiah
yang memaparkan sesuatu fakta atau permasalahan berdasarkan data kerja
lapangan dan / atau rujukan perpustakaan. Analisis dalam kertas kerja
adalah lebih serius serta bersifat rasional-empiris dan objektif. Kertas
kerja biasanya ditulis untuk diterbitkan dalam jurnal akademik atau
dibentangkan dalam pertemuan ilmiah seperti seminar, workshop dan
sebagainya.
•Laporan kajian atau penyelidikan ialah penulisan ilmiah
yang menyampaikan maklumat atau fakta tentang sesuatu kepada pihak lain.
Penghuraiannya juga bersandarkan kepada metodologi saintifik dan
berdasarkan data kerja lapangan dan / atau rujukan perpustakaan.
•Tesis
ialah penulisan ilmiah yang sifatnya lebih mendalam. Tesis
mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh daripada pengamatan atau
penyelidikan sendiri. Penulisan ilmiah ini melibatkan pengujian
hipotesis bagi membuktikan kebenaran.
•Disertasi ialah penulisan
ilmiah tahap tertinggi dalam hierarki pancapaian akademik, yaitu untuk
mendapatkan gelaran Doktor Falsafah (Ph.D). Disertasi melibatkan fakta
berupa penemuan penulis sendiri berdasarkan metodologi saintifik dan
analisis yang terperinci.
Prinsip dalam membuat penulisan ilmiah
Suatu
penulisan ilmiah harus memenuhi dan menggunakan pendekatan atau metoda
ilmiah. Pada umumnya, dalam merencanakan suatu penulisan ilmiah mencakup
beberapa tahapan seperti :
1.pemilihan masalah penelitian
2.pengumpulan informasi
3.pengorganisasian naskah
4.penulisan naskah
Tahapan ini sebaiknya dilakukan secara berurutan, walaupun dapat juga dilakukan bersamaan.
1.Pemilihan topik masalah penelitian
Pemilihan
dan penentuan masalah penelitian merupakan tahap awal dari suatu
penulisan ilmiah. Pemilihan topik masalah sangat menentukan arah
kegiatan penulisan ilmiah pada tahap berikutnya.
•Sumber
Masalah penelitian yang akan digunakan dapat bersumber dari :
-penulis sendiri
-orang lain, seperti : para ahli, dosen
-buku referensi dan bahan bacaan yang telah dibaca oleh penulis
Masalah
penelitian dapat muncul dari adanya kesenjangan (gaps) antara yang
seharusnya (menurut teori, konsep) dengan kenyataan yang terjadi
dilapangan (praktek) berupa fakta, seperti :hilangnya informasi sehingga
menimbulkan kesenjangan pada pengetahuan, terdapat hasil yang
berlawanan dari penerapan teori dengan fakta dilapangan (praktek),
terdapat fakta yang memerlukan penjelasan lebih lanjut.
•Keterbatasan
Dalam
memilih dan menentuan topik masalah, sering ditemukan beberapa
keterbatasan yang harus disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu :
-Minat.
Masalah yang dipilih sebaiknya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Masalah yang kurang sesuai dengan minat, akan menghambat konsentrasi dan
keseriusan dan penyelesaian penulisan ilmiah.
-Mampu dilaksanakan,
masalah yang akan dipilih harus dapat dilaksanakan denga baik, karena
penulis harus mampu menguasai materi, mempunyai waktu yang cukup,
mempunyai tenaga pelaksana yang terlatih dan cukup, mempunyai dana yang
cukup.
-Mudah dilaksanakan, penelitian dapat dilaksanakan karena
cukup faktor pendukung seperti data yang tersedia cukup, mendapat izin
dari yang berwenang.
-Mudah dibuat masalah yang lebih luas, masalah
yang telah dipilih sebaiknya dapat dikembangkan lagi sehingga dapat
disusun rancangan yang lebih kompleks untuk penelitian berikutnya.
-Manfaat,
penelitian harus bermanfaat dan dapat digunakan hasilnya oleh orang
tertentu atau kelompok masyarakat dalam bidang tertentu.
•Pengumpulan informasi
Prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam penulisan :
-Evaluasi instrumen, guna mendapatkan data yang lebih akurat dan konsisten.
Instrumen
adalah alat bantu penelitian untuk mengumpulkan data. Instrumen harus
dapat diformulasikan dan disesuaikan dengan setiap teknik pengumpulan
data (seperti tes, kuisioner, wawancara, observasi, dokumentasi). Karena
itu, pengujian terhadap instrumen sangat penting dan mutlak
dilaksanakan sebelum instrumen tersebut digunakan untuk pengumpulan
data. Penulis harus menguji instrument dan mengetahui hasilnya terlebih
dahulu, yaitu dengan pengujian keabsahan (validity) dan pengujian
keterandalan (reliability). Hasil pengujian keabsahan bermanfaat untuk
mengetahui sejauhmana kesesuaian antara konsep yang akan diteliti dengan
uraian dan indicator yang digunakan pada instrumen, sedangkan pengujian
keterandalan bermanfaat untuk mengetahui sejauhmmana tingkat ketepatan
(akurasi) dan kemantapan (konsistensi) instrumen tersebut.
-Evaluasi sumber data. Data yang dikumpulkan dapat berasal dari data primer dan/atau data sekunder.
-Pembuatan catatan.
•Pengorganisasian naskah
Terdapat beberapa prinsip penting untuk menyusun suatu penulisan ilmiah diantaranya:
-Pola kronologis, menjelaskan setiap langkah harus dilakukan secrara bertahap dan beraturan.
-Pola perbandingan, menyajikan persamaan dan/atau perbedaan antara dua atau lebih dari dua orang, tempat, benda, keadaan.
-Pola
sebab akibat, menguraikan kejadian atau kekuatan yang dapat
menghasilkan sesuatu, menjelaskan bagaimana sesuatu dapat berubah bila
kondisinya berbeda.
-Pola spasial, mengungkapkan bentuk fisik atau
dimensi geografis dari topik masalah, sehingga dapat mengarahkan pembaca
melalui topik yang membahas beberapa lokasi.
-Pola analisis, adalah suau proses memerinci suatu subjek menjadi bagian dan dapat mengklarifikasinya.
Pola-pola tersebut biasanya digunakan secara kombinasi, baik digunakan pada setiap alinea atau untuk keseluruhan isinya.
Untuk
membagi dan mengklarifikasian isi naskah sangat tergantung pada panjang
dan kompleksitas materinya. Judul bab harus dinyatakan secara jelas dan
tepat, yang menggambarkan isi bab tersebut dan hubungan dengan
penulisan secara keseluruhan. Bagian bab dapat digunakan untuk membagi
bab yang panjang dan beragam isinya.
•Penulisan naskah
Pada umumnya, penulisan ilmiah terdiri atas :
-Persiapan naskah,
-Naskah pertama.
Apabila
penulis telah mempunyai cukup informasi dan data untuk merumuskan idea
dan menyempurnakan kerangka pemikiran, maka saatnya penulis untuk
membuat naskah pertama berupa konsep (draft). Dalam penulisan naskah
pertama dipusatkan pada pengembangan idea. Penulis dapat memulai tulisan
dari awal hingga akhir secara berurutan
-Revisi.
Setelah naskah
pertama selesai, lakukan pemeriksaaa kembali secara menyeluruh pada
materi penulisan. Hal ini dilakukan dengan menyempurnakan yang kurang
jelas dan perbedaan pada rangkaian tulisan, gunakan kata yang tepat dan
struktur kalimat yang efektif. Upayakan agar setiap alinea hanya
mengandung satu gagasan atau pokok bahasan. Revisi dapat dilakukan
beberapa kali sehinga menjadi naskah kedua.
-Format.
Penggunaan
format tulisan seringkali berbeda. Namun, pada kenyataannya format
mempunyai prinsip yang sama, yaitu : bagian pembuka, bagian isi dan
bagian penutup.
-Editing.
Editing akhir mencakup pemeriksaaan
terhadap masalah dan mengaikannya dengan seluruh penulisan terutama pada
pembahasan dan kesimpulan.
-Koreksi akhir.
Koreksi akhir biasanya
dilakukan pada hasil cetakan tulisan. Apakah masih terdapat kesalahan
cetakan, tata bahasa, pemilihan kata atau penggunaan struktur kalimat?
Langkah-langkah Pembuatan Penulisan Ilmiah
•Memilih sebuah pokok soal (topik) yang ditulis dengan minat penulis
•Mencari sumber yang autoratif
•Membatasi
pokok soal yang akan dibicarakan agar pengumpulan data, informasi dan
fakta serta pengolahannya terfokus dan agar karangan dapat dikembangkan
secara memadai, yaitu pernyataan-pernyataan didukung dengan hal-hal yang
konkret dan spesifik.
•Mencari buku-buku, artikel yang membicarakan topik yang telah dipilih dan dibatasi.
•Menata bahan-bahan yang terkumpul berupa catatan-catatan menjadi suatu garis besar (kerangka karangan).
•Menyusun kerangka karangan yang final.
•Menulis
draft pertama karangan (karangan sementara). Dalam menulis karangan
sementara, kutipan, catatan kaki atau catatan akhir hendaknya diletakan
pada tempatnya dan ditulis dengan jelas dan tepat.
Sistematika Penulisan Ilmiah
Hingga
saat ini format penyajian penulisan ilmiah belum ada yang baku.
Walaupun berbeda dalam format penulisannya, penyajian atau pemaparan
suatu penulisan ilmiah tetap sama, yaitu logis dan empiris. Logis
artinya masuk akal, sedangkan empiris artinya dibahas secara mendalam
berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan. Penulisan ilmiah harus berdasarkan
kegiatan ilmiah yaitu ada latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, kerangka teori, kerangka berpikir (konsep),
hipotesis (tentative), metode penelitian, analisis dan uji hipotesis.
Bentuk laporan Penulisan Ilmiah
A.Bagian Awal, terdiri dari :
1.halaman judul, ditulis sesuai dengan cover depan sesuai aturan yang ada.
2.lembar
pernyataan, merupakan halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan
karya tulis ini merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat atau
penjiplakan terhadap hasil karya orang lain.
3.lembar pengesahan,
berisi daftar pembimbing atau guru pembina. Pada Bagian bawah sendiri
juga disertai tanda tangan Pembimbing.
4.abstraksi, berisi ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar dari Penulisan Ilmiah dengan maksimal 1 halaman.
5.halaman
kata pengantar, berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut
berperan serta dalam pelaksanaan penelitian dan pembuatan penulisan
ilmiah.
6.halaman daftar isi, berisi semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan urut nomor halaman.
7.halaman daftar tabel (tentatif).
8.halaman daftar gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta (tentatif).
B.Bagian Tengah, terdiri dari :
1.bab pendahuluan, terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi antara lain :
a.latar belakang masalah, menguraikan alasan dan motivasi dari penulis terhadap topik permasalahan yang bersangkutan.
b.rumusan masalah, berisi masalah apa yang terjadi dan merumusan masalah dalam penelitian.
c.batasan masalah, memberikan batasan yang jelas dari persoalan atau masalah yang dikaji dan bagian mana yang tidak dikaji.
d.tujuan
penelitian, menggambarkan hasil yang bias dicapai dari penelitian
dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.
e.metode
penelitian, menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup
cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara analisa data.
Jenis-jenis metode penelitian :
-studi pustaka : semua bahan diperoleh dari buku-buku dan/atau jurnal
-studi lapangan : data diambil langsung di lokasi penelitian
-gabungan : menggunakan gabungan metode studi pustaka dan studi lapangan
f.sistematika penulisan, memberikan gambaran umum dari bab ke bab, isi dari penulisan ilmiah.
2.bab
landasan teori atau bab tinjauan pustaka, menguraikan teori-teori yang
menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan
hasil penelitian sebelumnya.
3.metode penelitian, menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada.
4.bab
analisis data dan pembahasan, membahas tentang keterkaitan antar
faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan
kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan
menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.
5.bab kesimpulan
dan saran, bab ini bisa terdiri dari kesimpulan saja atau ditambahkan
saran. Kesimpulan, berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis
yang diperoleh dari penelitian. Saran ditujukan kepada pihak-pihak
terkait sehubungan dengan hasil penelitian.
C.Bagian Akhir, terdiri dari :
1.daftar pustaka, berisi daftar referensi yang digunakan dalam penulisan.
2.lampiran, penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar, perhitungan-perhitungan, grafik atau tabel.