DIENG NEGRINYA PARA DEWA
Kali ini gw
bakal nulis perjalanan ke negrinya para dewa, Dataran Tinggi Dieng (Dieng
Plateau) merupakan wilayah yang masuk dalam kabupaten Banjarnegara, Jawa
Tengah. Selain terkenal dengan komplek candi yang sangat megah, ditambah telaga warna yang indah, telaga pengilon yang bening, dan
sumber air panas geothermal yang ada di kawah sikidang dan kawah sileri. Ternyata Dieng juga
menyimpan keindahan yang lain, yaitu kondisi sosial kultur masyarakat Dieng
(Kejajar, Dieng Timur, Dieng Barat).
Ok kita ambil titik awal dari jakarta
1.
Gunakan
bus eksekutiv dari terminal kampung rambutan menuju kota pekalongan dengan
harga Rp.50.000 aja.bergkat dari jakarta sekitar pukul 18.00 Wib.sampai kota pekalongan jam 05.00.
2.
Setalah
sampai terminal pekalongan dilanjut naek bus yang lebih kecil sekitar 40menit
dr kota pekalongan sampai bojong dengan biaya Rp.7.000 (mampir dulu kerumah tercinta.
3.
Setelah
selesai beristirahat sejenalk dirumah tercinta gw sama temen gw sebut saja iban
memulai perjalanan menuju negrinya para dewa(dieng) dengan bersepeda motor
pukul 09.00.lama perjalanan kira-kira 3jam itupun kami menikmatin perjalanan
baget sepat mengabadikanperjalanan kami.
4.
Sampailah
di negri para dewa pukul 12.00(lebih dikitlah). Degan Rp.15.000 saja buat beli
bensin.
Berikut objek wisata di Negrinya Para Dewa
Telaga Warna
Telaga Warna
merupakan primadona pariwisata di Dieng. Masyarakat lokal memberi nama Telaga
Warna karena air telaga ini suka berubah-ubah. Kadang berwarna biru, hijau atau
coklat jika langit sedang cerah. Telaga Warna ini dikelilingi oleh bukit kecil
yang ditumbuhi pohon rimbun. Adem banget. Untuk menikmati keindahan Telaga
Warna, tiap wisatawan dikenakan biaya Rp 6.000 untuk dewasa dan Rp 3.000 untuk
anak-anak. Tapi saya dan Jujur masuk dari sisi lain telaga warna, jadi kami
tidak membayar tiket masuk(alias gratis). Hehehe.
Setelah sampai telaga warna gw sejenak menikmati keindahan
telaga warna dieng.diem sejenak
Menikmati telaga warana bisa dari beberapa tempat tergantung
selera deh
Setelah puas berpose di telaga warna gw lanjutin di tempat
terindah berikutya
Komplek candi dieng
Candi Arjuna.
Candi
ini mirip dengan candi-candi di komples Gedong Sanga. Berdenah dasar persegi
dengan luas sekitar ukuran sekitar 4 m2. Tubuh candi berdiri diatas batur
setinggi sekitar 1 m. Di sisi barat terdapat tangga menuju pintu masuk ke
ruangan kecil dalam tubuh candi. Pintu candi dilengkapi dengan semacam bilik
penampil yang menjorok keluar sekitar 1 m dari tubuh candi. Di atas ambang
pintu dihiasi dengan pahatan Kalamakara.
Pada
dinding luar sisi utara, selatan dan barat terdapat susunan batu yang menjorok
ke luar dinding, membentuk bingkai sebuah relung tempat arca. Bagian depan
bingkai relung dihiasi dengan pahatan berpola kertas tempel. Bagian bawah
bingkai dihiasi sepasang kepala naga dengan mulut menganga. Di bagian atas
bingkai terdapat hiasan kalamakara tanpa rahang bawah. Pada dinding di
kiri dan kanan ambang pintu bangunan utara terdapat relung tempat meletakkan
arca. Saat ini kedua relung tersebut dalam keadaan kosong.(google info)
Candi Semar.
Candi ini letaknya berhadapan dengan Candi
Arjuna. Denah dasarnya berbentuk persegi empat membujur arah utara-selatan.
Batur candi setinggi sekitar 50 cm, polos tanpa hiasan. Tangga menuju pintu
masuk ke ruang dalam tubuh candi terdapat di sisi timur. Pintu masuk tidak
dilengkapi bilik penampil. Ambang pintu diberi bingkai dengan hiasan pola
kertas tempel dan kepala naga di pangkalnya. Di atas ambang pintu terdapat
Kalamakara tanpa rahang bawah.
Pada dinding di
kiri dan kanan pintu terdapat lubang jendela kecil. Di dinding utara dan
selatan tubuh candi terdapat, masing-masing, dua lubang yang berfungsi sebagai
jendela, sedangkan di dinding barat (belakang) candi terdapat 3 buah lubang.
Ruangan dalam tubuh candi dalam keadaan kosong. Atap candi berbentuk limasan
tanpa hiasan. Puncak atap sudah hilang, sehingga tidak diketahui lagi bentuk
aslinya. Konon Candi Semar digunakan sebagai gudang untuk menyimpan senjata dan
perlengkapan pemujaan.
Singakt
cerita gw sudah puas keliling komplek candi candi di dieng ini.
Setelah
puas berpose kami pun memutuskan untuk pulang ke pekalongan.