Senin, 07 Oktober 2013

Jurnal Perjalanan


DIENG NEGRINYA PARA DEWA

            Kali ini gw bakal nulis perjalanan ke negrinya para dewa, Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau) merupakan wilayah yang masuk dalam kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Selain terkenal dengan komplek candi yang sangat megah, ditambah telaga warna yang indah, telaga pengilon yang bening, dan  sumber air panas geothermal yang ada di kawah sikidang dan kawah sileri. Ternyata Dieng juga menyimpan keindahan yang lain, yaitu kondisi sosial kultur masyarakat Dieng (Kejajar, Dieng Timur, Dieng Barat).
Ok kita ambil titik awal dari jakarta
1.     Gunakan bus eksekutiv dari terminal kampung rambutan menuju kota pekalongan dengan harga Rp.50.000 aja.bergkat dari jakarta sekitar pukul  18.00 Wib.sampai kota pekalongan jam 05.00.
2.     Setalah sampai terminal pekalongan dilanjut naek bus yang lebih kecil sekitar 40menit dr kota pekalongan sampai bojong dengan biaya Rp.7.000  (mampir dulu kerumah tercinta.
3.     Setelah selesai beristirahat sejenalk dirumah tercinta gw sama temen gw sebut saja iban memulai perjalanan menuju negrinya para dewa(dieng) dengan bersepeda motor pukul 09.00.lama perjalanan kira-kira 3jam itupun kami menikmatin perjalanan baget sepat mengabadikanperjalanan kami.
4.     Sampailah di negri para dewa pukul 12.00(lebih dikitlah). Degan Rp.15.000 saja buat beli bensin.

Berikut objek wisata di Negrinya Para Dewa

Telaga Warna
Telaga Warna merupakan primadona pariwisata di Dieng. Masyarakat lokal memberi nama Telaga Warna karena air telaga ini suka berubah-ubah. Kadang berwarna biru, hijau atau coklat jika langit sedang cerah. Telaga Warna ini dikelilingi oleh bukit kecil yang ditumbuhi pohon rimbun. Adem banget. Untuk menikmati keindahan Telaga Warna, tiap wisatawan dikenakan biaya Rp 6.000 untuk dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak. Tapi saya dan Jujur masuk dari sisi lain telaga warna, jadi kami tidak membayar tiket masuk(alias gratis). Hehehe.
Setelah sampai telaga warna gw sejenak menikmati keindahan telaga warna dieng.diem sejenak
Menikmati telaga warana bisa dari beberapa tempat tergantung selera deh
Setelah puas berpose di telaga warna gw lanjutin di tempat terindah berikutya






Komplek candi dieng
Candi Arjuna.
Candi ini mirip dengan candi-candi di komples Gedong Sanga. Berdenah dasar persegi dengan luas sekitar ukuran sekitar 4 m2. Tubuh candi berdiri diatas batur setinggi sekitar 1 m. Di sisi barat terdapat tangga menuju pintu masuk ke ruangan kecil dalam tubuh candi. Pintu candi dilengkapi dengan semacam bilik penampil yang menjorok keluar sekitar 1 m dari tubuh candi. Di atas ambang pintu dihiasi dengan pahatan Kalamakara.
Pada dinding luar sisi utara, selatan dan barat terdapat susunan batu yang menjorok ke luar dinding, membentuk bingkai sebuah relung tempat arca. Bagian depan bingkai relung dihiasi dengan pahatan berpola kertas tempel. Bagian bawah bingkai dihiasi sepasang kepala naga dengan mulut menganga. Di bagian atas bingkai terdapat hiasan kalamakara tanpa rahang bawah. Pada dinding di kiri dan kanan ambang pintu bangunan utara terdapat relung tempat meletakkan arca. Saat ini kedua relung tersebut dalam keadaan kosong.(google info)

Candi Semar.
 Candi ini letaknya berhadapan dengan Candi Arjuna. Denah dasarnya berbentuk persegi empat membujur arah utara-selatan. Batur candi setinggi sekitar 50 cm, polos tanpa hiasan. Tangga menuju pintu masuk ke ruang dalam tubuh candi terdapat di sisi timur. Pintu masuk tidak dilengkapi bilik penampil. Ambang pintu diberi bingkai dengan hiasan pola kertas tempel dan kepala naga di pangkalnya. Di atas ambang pintu terdapat Kalamakara tanpa rahang bawah.
Pada dinding di kiri dan kanan pintu terdapat lubang jendela kecil. Di dinding utara dan selatan tubuh candi terdapat, masing-masing, dua lubang yang berfungsi sebagai jendela, sedangkan di dinding barat (belakang) candi terdapat 3 buah lubang. Ruangan dalam tubuh candi dalam keadaan kosong. Atap candi berbentuk limasan tanpa hiasan. Puncak atap sudah hilang, sehingga tidak diketahui lagi bentuk aslinya. Konon Candi Semar digunakan sebagai gudang untuk menyimpan senjata dan perlengkapan pemujaan.

Singakt cerita gw sudah puas keliling komplek candi candi di dieng ini.
Setelah puas berpose kami pun memutuskan untuk pulang ke pekalongan.